Dalam dunia kerja, resign menjadi hal yang umum terjadi dan mungkin kerap kita temukan ditempat kerja, saat rekan kerja baru saja bekerja selama 3 bulan namun tiba-tiba memutuskan untuk resign, bahkan kakak saya sendiri sudah bekerja nyaman selama 5 tahun juga seringkali mengutarakan niatnya untuk resign ke perusahaan lain
Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat karyawan meminta resign dari pekerjaan saat ini, mungkin karena ingin melanjutkan pendidikan, dilarang suami bekerja, urusan keluarga hingga menemukan tempat yang dianggap lebih baik
Faktor internal dikantor juga sangat mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja, yuk simak berikut ini alasan karyawan mengajukan resign dari pekerjaannya:
1. Tidak ada jenjang karir, sulit berkembang
Perusahaan yang baik biasanya menerapkan sistem jenjang karir dengan tujuan meningkatkan semangat karyawan sekaligus memberikan apresiasi kepada karyawan, terutama pada mereka yang sudah lama bekerja agar mendapat kenaikan jabatan dan juga kenaikan gaji
Sayangnya di tempat perusahaan kakak saya bekerja tidak diterapkan, dia terus bekerja sebagai staff biasa dan tidak mungkin naik jabatan kecuali perusahaan tersebut membuka lowongan pekerjaan untuk jabatan diatasnya
Ini menjadi salah satu faktor kakak saya ingin mengajukan resign karena percuma saja walaupun bekerja bertahun-tahun status tetap karyawan kontrak dan tidak bisa naik jabatan.
2. Kurang dihargai atasan dan tidak mendapat apresiasi
Seberat apapun pekerjaan dikantor akan terasa lebih ringan dan nyaman kalau teman kerja saling mendukung dan atasan dapat mengapresiasi kinerja bawahannya.
Kebetulan atasan kakak saya tidak terlihat demikian, saat kakak sibuk bekerja menyortir produk justru atasan sibuk nonton youtube dan bermain game. Bagaimana model atasan seperti ini bisa dihargai bawahan?
Perlahan sikap atasan yang kurang menghargai bawahan dan jarang memberikan apresiasi mulai dinormalisasi. Kerja lembur sudah biasa apalagi saat kejar target, sikap atasan yang cuek menghilangkan semangat karyawan dalam bekerja, apalagi sudah doing extra miles masih dimarahin maka resign menjadi keputusan yang dianggap paling tepat
3. Lingkungan kerja tidak mendukung dan toxic
Lingkungan kerja toxic karena antar rekan kerja menciptakan gengnya sendiri-sendiri, kemudian menceritakan hal-hal kurang baik dari rekan sejawat kepada atasan demi mencari perhatian
Lingkungan kerja yang tidak mengenal waktu juga membuat jenuh, ketika jam kerja berlebihan bisa mengurangi rutinitas harian, weekend yang seharusnya untuk istirahat atau sekedar kumpul keluarga malah diminta masuk untuk mengejar target, okelah kalau hanya sesekali, tetapi jika terlalu sering sebaiknya resign
Pekerjaan diluar kontrak yang berhasil diselesaikan juga perlu mendapat reward dan tambahan uang lemburan, bukan hanya sekedar ucapan terimakasih dari atasan
Rekan kerja ini yang paling berpengaruh dalam dunia kerja, beruntung kalau mendapat rekan kerja yang saling support dan mau diajak tukar jadwal shift.
Kebanyakan dikantor terutama tenaga kontrak alias bukan karyawan tetap sudah biasa caper (cari perhatian) dengan atasan, termasuk mereka rela menjatuhkan nama baik sesama rekan kerja demi menjamin perpanjangan kontraknya
4. Beban kerja yang tidak sesuai gaji
Memang dalam rekruitmen pekerjaan terpampang jelas kualifikasi
"mampu bekerja dibawah tekanan baik secara team maupun individu"
tetapi bukan berarti pekerjaan untuk 3 orang dibebankan kepada 1 orang. Bayangkan saja untuk lowongan pekerjaan graphic desainer, sudah capek-capek mencari konsep desain, membuat desain, juga dituntut promosi hingga mencari client
Wajar kalau karyawan di perusahaan tersebut berpikir kalau perusahaan tempatnya bekerja pelit karena memanfaatkan tenaga karyawan tak sesuai dengan gaji
Hanya memberikan gaji UMR daerah untuk pekerjaan yang idealnya diselesaikan 3 orang. Jika perusahaan menuntut karyawannya agar mau bekerja dengan baik dan semaksimal mungkin maka perusahaan tersebut juga harus menjamin hak para karyawan
Jika sampai saat ini anda masih bekerja diperusahaan yang tidak jelas bagaimana jenjang karir kedepannya, tidak ada upaya dari perusahaan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan karyawan melalui kursus singkat/pelatihan, cobalah untuk mencari lowongan pekerjaan ditempat lain
Saya rasa masih banyak perusahaan yang sudi menghargai jerih payah anda dan mau mengapresiasi pekerjaan sesuai prestasi yang dicapai. Tetap semangat.